langerhanscellhistiocytosis.org – Amerika Serikat (AS) berencana mengirimkan unit kedua dari sistem pertahanan rudal Patriot ke Ukraina, sebagai respons terhadap permintaan mendesak dari Kyiv yang menghadapi serangan intensif dari Rusia di wilayah Kharkiv.
Pada hari Selasa (11/6/2024), dua sumber dari pemerintahan AS, yang memilih untuk tidak disebutkan namanya, menginformasikan kepada Associated Press bahwa Presiden Joe Biden telah menyetujui pengiriman kelanjutan bantuan militer ini. Unit kedua sistem rudal Patriot ini ditujukan untuk memperkuat kapasitas pertahanan udara Ukraina, yang sebelumnya telah menerima beberapa rudal untuk sistem tersebut secara rahasia dari Pentagon.
Selain dari AS, negara-negara sekutu seperti Jerman juga telah ikut serta menyediakan sistem pertahanan udara dan amunisi kepada Ukraina.
Keputusan ini pertama kali dilaporkan oleh The New York Times sebelum dikonfirmasi oleh sumber-sumber tersebut.
Dalam permintaannya akhir bulan lalu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menekankan kebutuhan mendesak untuk tambahan sistem Patriot, mengungkapkan bahwa setiap bulan hampir 3.000 bom diluncurkan oleh Rusia ke Ukraina. Dalam sebuah pernyataan di Madrid, Zelensky menambahkan bahwa Ukraina membutuhkan paling tidak tujuh sistem tambahan untuk secara efektif menangkis serangan terhadap infrastruktur vital dan target sipil serta militer.
Zelensky khususnya menyoroti pentingnya sistem ini untuk melindungi Kharkiv, dimana serangan lintas perbatasan oleh Rusia pada tanggal 10 Mei masih menyisakan dampak yang signifikan terhadap kekuatan pertahanan Ukraina. “Dengan sistem Patriot modern, pesawat tempur Rusia tidak akan bisa terbang cukup dekat untuk menjatuhkan bom pada target sipil dan militer kami,” ujarnya dalam konferensi pers di ibu kota Spanyol.
Pengiriman sistem pertahanan udara ini juga disertai dengan desakan AS kepada sekutu-sekutunya untuk menyediakan dukungan serupa ke Ukraina, meskipun beberapa negara, terutama di Eropa Timur, masih ragu-ragu untuk melepaskan teknologi berteknologi tinggi ini, mengingat mereka juga merasa terancam oleh Rusia.