langerhanscellhistiocytosis.org – PT Pertamina (Persero) berhasil mencatatkan peningkatan signifikan dalam laba bersihnya pada tahun 2023, dengan total mencapai US 4,44 3,81 miliar.
Detail Kinerja Keuangan:
- Laba Bersih Entitas Induk: US$ 4,44 miliar atau ekuivalen Rp 62 triliun.
- Laba Total Keseluruhan: Rp 72 triliun.
Pernyataan ini disampaikan oleh Emma Sri Martini, Direktur Keuangan Pertamina, dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI yang berlangsung di Jakarta Pusat pada Rabu, 12 Juni 2024.
Faktor Pengaruh Kinerja:
Menurut Emma Sri Martini, kondisi global yang tidak menentu, termasuk melemahnya nilai tukar dan penurunan harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP), memiliki pengaruh besar terhadap kinerja perusahaan pada tahun tersebut. Namun, meskipun dihadapkan pada tantangan tersebut, Pertamina mencatat peningkatan dalam kinerja operasionalnya.
Peningkatan Produksi Migas:
Pertamina mencatat peningkatan produksi minyak dan gas bumi (migas) sebesar 8%, dengan produksi harian mencapai 1,044 juta barel setara minyak.
Emma Sri Martini menyatakan, “Pertamina tetap tumbuh dan meraih kinerja positif di tengah situasi global yang serba tidak pasti dan parameter ICP yang menurun, namun kinerja dan profitabilitas Pertamina tetap meningkat.”
Kinerja yang kuat ini menandai kemampuan Pertamina dalam mengelola operasional dan keuangan di tengah ketidakstabilan pasar global, dan menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan produksi serta efisiensi di seluruh lini operasional.