Holi merupakan festival di mana orang-orang yang ada di seluruh India saling melempar air dan bubuk berwarna, di mana mereka merayakannya dengan perasaan bahagia. Acara yang diadakan pad abulan purnama di bulan Hindu Phalguna ini, baik secara kasta, jenis kelamin, usia, dan status disingkirkan dan mereka akan bersenang-senang bersama.
Ada cerita yang berasal dari asal mula Holi dan menceritakan kisah dalam mitologi yang melacak munculnya upaya kami untuk melukis umat manusia dengan lebih berwarna. Mungkin mereka benar, mungkin juga tidak.
Sejak dahulu kala, festival menemukan warna dalam banyak kitab suci, seperti dalam karya-karya seperti Purvamimamsa-Sutra Jaimini dan Kathaka-Grhya-Sutra bahkan dengan deskripsi terperinci dalam teks kuno seperti Narad Purana dan Bhavishyad Purana.
Tadisi ini akan bervariasi di seluruh negeri dan berakar dari mitologi India. Di banyak tempat, festival ini akan dihubungkan dengan legenda Hiranyakashipu, seorang raja iblis dari India kuno. Ia akan meinta bantuan dari saudara perempuannya, Holika, dalam membunuh putranya, Prahlada, yang merupakan seorang pemuja Wisnu yang setia.
Di dalam upayanya tersebut untuk membakar Prahlada, Holika duduk bersama dengannya di atas tumpukan kayu dan mengenakan jubah yang akan melindungi dirinya dari api. Tapi anehnya, jubah tersebut malah melindungi Prahlada, dan Holika pun terbakar.
Pada malamnya, Wisnu berhasil untuk membunuh Hiranyakashipu dan cerita ini diceritakan sebagai bentuk kemenangan kebaikan atas kejahatan. Banyak tempat di India yang akan menyalakan tumpukan kayu besar sebelum Holi untuk merayakan perayaan ini.
Kemenangan kebaikan atas kejahatan adalah tema yang dicoba dan diuji yang berulang kali muncul kembali dalam tulisan suci awal. Holi adalah salah satu festival dengan tema utama kebaikan mengalahkan kejahatan.
Lalu di tempat lain, kisah dari Krisna dan Radha menjadi sentral. Menurut cerita, Krishna yang merupakan Dewa Hindu (perwujudan Wisnu), jatuh cinta dengan pemerah susu Radha, namun karena malu dengan kulitnya yang biru tua dan kulitnya putih.
Untuk memperbaiki hal tersebut, dia bermain-main dengan mewarnai wajahnyaselama pertandingan dengan para pemerah susu lain. Ini dianggap menjadi asal usul dari air berwarna dan lemparan bubuk. Kegembiraan umum ini juga dapat dilihat dalam ciri khas Krishna, yang dikenal sebagai pribadi yang suka bercanda dan bermain. Holi memuji kehidupan, cinta, vitalitasnya, hasratnya.
Namun, makna festival telah mengalami perubahan signifikan selama berabad-abad. Holi dulunya merupakan ritual yang dilakukan oleh wanita yang sudah menikah berdoa untuk kesejahteraan keluarga mereka di mana Raka, bulan purnama, disembah.
Jauh sebelum balon air dan pichkaaris, Holi hanyalah sebuah ide- ide yang menjadi salah satu festival paling lucu di dunia. Ya, Holi adalah festival warna. Tapi apa yang dilambangkan oleh warna di sini? Sebenarnya tidak ada yang pernah yakin dengan awal mula dari festival ini.
Tradisi ini telah berlangsung selama berabad-abad untuk menandakan festival warna di seluruh dunia, yang asalnya hanya dari mitologi Hindu. Juga dikenal sebagai “Dol Purnima” dan “Bashanta Utsav”, Holi sendiri bermanuver menjadi beberapa warna yang membangun maknanya secara harfiah ke dalam pikiran dan jiwa kita selama berabad-abad.