langerhanscellhistiocytosis.org – China telah menyuarakan kekecewaannya terhadap Amerika Serikat dan Jepang setelah kedua negara tersebut mengumumkan niat mereka untuk memperdalam kerjasama pertahanan. Kritik keras dari Beijing ini muncul menyusul sebuah acara makan malam mewah yang diadakan di Washington DC pada tanggal 8 April, di mana AS dan Jepang menyatakan komitmen untuk meningkatkan aliansi pertahanan mereka.
Kecaman atas Sikap AS-Jepang oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri China
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Mao Ning, dalam sebuah pernyataan yang dikutip oleh AFP, mengungkapkan bahwa China merasa reputasinya dicemarkan. Mao Ning menuduh AS dan Jepang terlalu terlibat dalam urusan internal China dan melanggar norma internasional melalui kritik mereka terhadap isu Taiwan dan maritim. Dia juga menegaskan bahwa hubungan AS-Jepang tidak sepatutnya membahayakan kepentingan negara lain atau mengganggu perdamaian regional.
Penentangan China terhadap Kesepakatan Pertahanan AS-Jepang
China menunjukkan ketidakpuasan yang signifikan terhadap kesepakatan pertahanan baru tersebut dan berniat untuk mengajukan pertemuan khusus dengan AS dan Jepang. Mao Ning menekankan bahwa setiap tindakan yang diambil oleh kedua negara harus tidak merusak kestabilan dan perdamaian di wilayah tersebut.
Pengumuman Pembaharuan Hubungan Pertahanan oleh AS dan Jepang
Selama pertemuan di Gedung Putih yang berlangsung pada tanggal 10 April, Presiden AS Joe Biden dan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida mengumumkan rencana ambisius untuk meningkatkan hubungan pertahanan. Kesepakatan ini, yang ditandai dengan 70 perjanjian baru melintasi berbagai sektor, termasuk rencana untuk merombak komando militer AS di Jepang—perubahan terbesar sejak dekade 1960-an.
Ekspansi Kerjasama Pertahanan di Kawasan Pasifik
Selain itu, AS, Jepang, dan Australia berencana meluncurkan jaringan pertahanan udara bersama. Inggris juga akan berpartisipasi dalam latihan militer dengan AS dan Jepang, menunjukkan perluasan kerjasama pertahanan di antara negara-negara sekutu.
Kolaborasi di Sektor Teknologi dan Antariksa
Kerjasama ini juga meluas ke bidang teknologi dan antariksa, dimana AS berkomitmen untuk membawa astronaut Jepang dalam misi ke bulan. Kesepakatan ini menegaskan kembali kedekatan hubungan Jepang-AS di era baru persaingan geopolitik.
Keputusan AS dan Jepang untuk memperkuat hubungan pertahanan mereka telah mengundang reaksi tajam dari China, yang merasa tindakan tersebut sebagai pelecehan terhadap kedaulatannya dan stabilitas regional. Pengumuman dari Gedung Putih mengindikasikan peningkatan kerjasama strategis di antara sekutu-sekutu tradisional untuk menghadapi tantangan-tantangan keamanan di Asia Pasifik.