langerhanscellhistiocytosis.org – Tony Wenas, Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, telah mengumumkan bahwa pembangunan smelter terbaru perusahaan di Gresik, Jawa Timur, telah mencapai 94% dan diperkirakan akan rampung pada bulan Mei. Informasi ini disampaikan dalam pertemuan yang berlangsung di kediaman Menteri Investasi/Kepala BKPM, Bahlil Lahadalia.
Rencana Operasional dan Produksi
Dengan penyelesaian konstruksi di cakrawala, smelter diantisipasi akan memulai operasi pada bulan Juni, sementara produksi tembaga yang efektif diperkirakan akan terlaksana pada Agustus, pasca periode awal pengolahan konsentrat.
Fase Produksi dan Peningkatan Kapasitas
Awalnya, smelter akan beroperasi pada 50% dari total kapasitasnya yang mencapai 1,7 juta ton, dengan rencana untuk meningkatkan ke fungsi penuh, yaitu 100% kapasitas, menjelang akhir tahun ini.
Investasi dan Tujuan Pembangunan
Proyek ini merupakan bagian dari komitmen Freeport dalam memenuhi syarat Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) dan telah mendapatkan investasi sebesar US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 48 triliun. Smelter ini berlokasi di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) JIIPE di Gresik.
Kapasitas Produksi dan Spesifikasi Produk
Smelter dengan Design Single Line terbesar di dunia ini dirancang untuk memproses konsentrat tembaga dengan total kapasitas produksi tahunan sebesar 1,7 juta ton, menghasilkan 600 ribu ton katoda tembaga per tahun. Produk utama yang dihasilkan termasuk katoda tembaga, emas, dan perak murni dalam bentuk batangan, serta platinum group metal (PGM). Selain itu, juga akan dihasilkan produk sampingan seperti asam sulfat, gipsum, dan timbal.