langerhanscellhistiocytosis.org – Sebuah ledakan besar telah terjadi di pangkalan militer yang digunakan oleh Pasukan Mobilisasi Rakyat (PMF) atau Hashed Al Shaabi di selatan Baghdad, Irak. Insiden ini terjadi pada malam hari tanggal 19 April dan menyebabkan kematian minimal satu orang serta luka-luka pada delapan lainnya.
Konteks Ledakan dan Hubungan Geopolitik
Ledakan tersebut berlangsung tak lama setelah serangan serupa di Isfahan, Iran, dengan PMF yang memiliki sejarah sebagai kelompok pro-Iran. Walaupun belum ada informasi yang mengkonfirmasi penyebab pasti dari ledakan tersebut, situasi ini memperkeruh hubungan di kawasan yang sudah tegang akibat dinamika antara Israel, Iran, dan milisi yang didukung oleh Teheran seperti Hamas.
Penyelidikan Insiden oleh Otoritas Irak
Tentara Irak telah mengonfirmasi bahwa tidak ada aktivitas drone atau pesawat yang terdeteksi yang berkaitan dengan ledakan itu. Sebuah komite telah dibentuk untuk menyelidiki insiden tersebut, dan penyelidik saat ini sedang bekerja di lokasi ledakan untuk menentukan penyebab dan menjaring pelakunya.
Pernyataan Hashed Al Shaabi
Hashed Al Shaabi telah mengakui terjadinya serangan, dengan mencatat adanya kerugian material dan korban jiwa, namun tidak memberikan detail mengenai jumlah korban secara spesifik. Kementerian Dalam Negeri Irak menambahkan bahwa ledakan itu terjadi di gudang yang menyimpan peralatan, kendaraan, dan senjata.
Situasi Pasca-Ledakan
Situasi di lokasi ledakan masih kritis dengan api yang berkobar dan upaya pencarian korban yang masih berlangsung. Hingga saat ini, belum ada pihak yang secara resmi mengklaim bertanggung jawab atas ledakan tersebut.
Peran PMF dalam Keamanan Irak
PMF adalah kelompok milisi Syiah yang dibentuk untuk melawan ISIS dan sekarang menjadi bagian dari pasukan keamanan Irak. Serangan ini memperjelas risiko yang dihadapi kelompok-kelompok bersenjata di Irak dalam konteks yang lebih luas dari konflik regional Timur Tengah.
Ledakan di pangkalan militer PMF di Irak menambah daftar insiden yang meningkatkan ketegangan di Timur Tengah, terjadi tak lama setelah serangan di Iran dan dalam konteks konflik berkelanjutan antara Israel dan milisi Palestina. Otoritas Irak sedang menyelidiki penyebab ledakan, yang telah menimbulkan korban jiwa dan kerusakan material. Situasi ini menunjukkan kompleksitas dan ketidakstabilan keamanan regional saat ini.